1. Kehamilan

Water Birth: Manfaat, Risiko, Biaya, & Tips. Wajib Tahu!

Bunda yang berencana untuk melakukan persalinan metode water birth harus berpikir secara matang terlebih dahulu. Sebab, pada beberapa kondisi, metode melahirkan yang satu ini tidak direkomendasikan oleh dokter.

Akan tetapi, ada juga manfaat yang tidak bisa disepelekan untuk Bunda dan juga bayi. Apakah Bunda ingin tahu apa saja manfaat, risiko, biaya, hingga tipsnya? Simak artikel ini sampai habis ya, Bund!

5 Manfaat Metode Persalinan Water Birth

Manfaat Melahirkan dengan Metode Water Birth (sumber - Mamapapa ID)
Manfaat Melahirkan dengan Metode Water Birth (sumber – Mamapapa ID)

Bunda, water birth adalah metode melahirkan yang dilakukan di dalam air dan diketahui bisa mengurangi rasa sakit saat persalinan. Metode bersalin ini semakin populer karena banyak artis dan influencer banyak menggunakannya. Maka dari itu, yuk simak beberapa keunggulan water birth di bawah ini. 

1. Bisa Mengurangi Rasa Sakit 

Saat tubuh Bunda berada di air hangat, ada respons kimiawi dalam tubuh yang bisa meningkatkan hormon oksitosin dan endorfin. Hormon oksitosin menyebabkan tubuh menjadi lebih rileks dan mengatur intensitas kontraksi pada otot vagina. Sementara itu, hormon endorfin membantu mengurangi rasa nyeri saat melahirkan.

2. Proses Persalinan Lebih Cepat

Berdasarkan penelitian, total durasi persalinan dengan metode ini lebih pendek daripada persalinan normal yang dilakukan di atas tempat tidur biasa. Bisa jadi karena rasa nyaman karena berada dalam air, sehingga membuat Bunda bisa melahirkan lebih cepat.

3. Melahirkan Jauh Lebih Nyaman

Melahirkan di dalam air bisa memudahkan Bunda untuk mengubah posisi untuk menemukan posisi yang nyaman, mengingat persalinan biasa dilakukan dalam posisi telentang saja. Saat water birth, Bunda bisa melahirkan dengan posisi berlutut sambil berpegangan pada sisi kolam dan pasangan.

4. Mengurangi Risiko Vagina Robek 

Selain bisa meredakan kecemasan dan membuat nyaman, selama proses persalinan di air hangat juga membuat lapisan perineum (otot antara kelamin dan anus) menjadi lebih elastis dan rileks. Tentunya, hal ini dapat meminimalisir risiko robeknya vagina Bunda.

5. Mengurangi Trauma pada Bayi

Si kecil yang lahir dengan metode persalinan ini umumnya lebih rileks dan tidak menangis sampai mereka kering dan terpapar udara. Mengapa hal ini bisa terjadi?  Karena hangatnya air kolam mirip dengan dengan suhu di rahim Bunda. Oleh karena itu, persalinan ini dianggap mengurangi trauma bagi bayi.

5 Risiko Persalinan Water Birth

Tampaknya menyenangkan ya kalau Bunda bisa melahirkan dengan metode ini. Akan tetapi, sama seperti metode melahirkan lainnya yang juga punya beberapa risiko dan wajib diketahui. Jadi, untuk Bunda yang ingin melahirkan dengan water birth, harus mempertimbangkan beberapa risikonya.

1. Dapat Menyebabkan Infeksi pada Bayi

Sterilitas air adalah risiko terbesar dari metode persalinan ini. Walaupun air sudah dikatakan steril, namun selama proses melahirkan bisa terkontaminasi dengan mudah. Kontaminasi bisa didapatkan dari kotoran saat Bunda saat mengejan, sehingga bayi rawan terkena infeksi bakteri, vius, maupun jamur. 

2. Bayi Rawan Tenggelam

Ada juga risiko tenggelam yang bisa membuat paru-paru bayi terisi dengan air. Untuk itu, sangat diperlukan tenaga medis yang ahli dan berpengalaman agar dapat segera menempatkan kepala bayi di atas permukaan air sesaat setelah lahir. 

3. Mengakibatkan Aspirasi Mekonium 

Aspirasi mekonium adalah kondisi dimana bayi menghirup cairan ketuban yang telah terkontaminasi oleh fesesnya sendiri, sehingga dapat menyebabkan masalah pernapasan. Mekonium memang normal dimiliki setiap bayi, namun akan menjadi masalah jika bercampur dengan air ketuban dan terminum oleh bayi. 

4. Suhu Tubuh Bayi harus Sangat Diperhatikan

Selama proses persalinan, suhu air harus dijaga dan terus dikontrol agar tetap hangat. Sebab suhu yang tidak tepat bisa membuat bayi hipotermia, sementara suhu air yang terlalu panas bisa membuat bayi panas dan kulitnya bisa mengalami iritasi.

5. Robeknya Tali Pusar

Dalam persalinan ini, bayi akan cepat-cepat dibawa ke atas permukaan air ketika ia lahir, sehingga menimbulkan risiko tali pusarnya robek. Robeknya tali pusar ini membuat janin dapat kehilangan banyak darah dan menyebabkan anemia neonatal.

Biaya Water Birth di Indonesia

Biaya Water Birth di Indonesia (sumber - Kumparan)
Biaya Water Birth di Indonesia (sumber – Kumparan)

Selain bermanfaat, hingga saat ini metode water birth masih ada pro kontra untuk diterapkan di Indonesia. Bahkan pada tahun 2016, Persatuan Obstetri dan Ginekologi (POGI) akan mencabut rekomendasi anggota dokter kandungan yang mendukung metode persalinan ini karena risiko yang ditimbulkan.

Untuk biaya water birth sendiri, nominalnya tak jauh berbeda dengan vaginal birth normal, kok. Kisaran harganya ada di Rp 4,500,000 sampai Rp 15,000,000,  belum termasuk dengan obat, pemeriksaan, dan lainnya.

Tips Melahirkan Metode Water Birth

Tips Melahirkan Water Birth (sumber - Detik Health)
Tips Melahirkan Water Birth (sumber – Detik Health)

1. Selalu Konsultasikan Dengan Dokter

Memilih cara melahirkan dengan metode water birth tidak bisa diputuskan dengan cepat, Bunda harus berkonsultasi dengan dokter. Sebab ada beberapa kondisi kesehatan yang tidak sesuai dan dilarang untuk memakai metode ini. Misalnya si kecil dalam posisi sungsang, bayi kembar, punya komplikasi kehamilan, dan lain sebagainya.

2. Pilih Klinik dengan Tenaga Profesional dan Reputasi yang Baik

Giatlah mencari tahu klinik dan dokter yang sudah sering melakukan persalinan water birth. Selain itu cari juga dokter berpengalaman yang bisa membantu persalinan Bunda. Jangan cepat memutuskan jika klinik mempunyai reputasi yang buruk dari pelanggan.

Baca juga: Kenali Proses Bayi Tabung: Tahapan dan Biaya yang Dibutuhkan

Sudah tahu kan manfaat dan risiko metode persalinan water birth hingga tipsnya? Semoga bermanfaat dan tidak bingung lagi! Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan kehamilan supaya aman hingga hari persalinan ya, Bund.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Water Birth: Manfaat, Risiko, Biaya, & Tips. Wajib Tahu!

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Anak muntah dan mencret, yang umumnya dikenal sebagai muntah dan diare pada anak, merupakan masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh orangtua dan pengasuh. Meskipun gejala ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, penting untuk segera mengatasinya guna memastikan kesehatan anak. Artikel ini akan memberikan wawasan mengenai penyebab, tindakan pencegahan, dan cara merawat anak yang mengalami anak […]

    Trending

    Ingin mengatur jadwal kegiatan harian anak di rumah tapi bingung bagaimana caranya? Sebetulnya, untuk membuat jadwal kegiatan harian anak di rumah, Bunda perlu menyesuaikan kondisi dan aktivitas si kecil terlebih dahulu. Misalnya, jika si kecil masih belum bersekolah, Bunda bisa membuat jadwal hariannya dengan membagi waktu bermain permainan dan membantu pekerjaan rumah. Yuk, simak contoh […]
    Saat sedang menyusui bayi, Bunda mungkin pernah menemukan ASI berwarna kuning dan berminyak. Sebetulnya, apa penyebab ASI berwarna kuning dan berminyak? Apakah hal tersebut berbahaya? Supaya nggak penasaran, Bunda bisa menyimak penjelasan mengenai penyebab ASI berwarna kuning dan berminyak pada artikel Bunda Times kali ini! Kenapa ASI Berwarna Kuning dan Berminyak? ASI berwarna kuning dan […]
    Saat memasuki masa kehamilan, Bunda tentu akan merasakan berbagai perubahan pada tubuh, baik secara fisik maupun psikis. Salah satu perubahan yang kerap dialami oleh ibu hamil adalah munculnya bintik-bintik di sekitar areola payudara. Sebenarnya, areola ada bintik apakah tanda hamil? Pada kesempatan kali ini, Bunda Times akan mengupas tuntas fakta mengenai kemunculan bintik-bintik pada areola […]
    Daun miana adalah daun yang memiliki kombinasi warna merah dan hijau. Namun, tak hanya terlihat indah tampilannya, ternyata ada berbagai manfaat daun miana bagi kesehatan cukup beragam. Daun miana sebenarnya sudah dikenal sebagai tanaman herbal dengan segudang khasiat sejak zaman dahulu. Namun, beberapa dari Bunda mungkin masih asing dengan nama daun ini. Pasalnya, di Indonesia […]