Tiger parenting adalah jenis pola asuh yang cenderung bersifat keras dalam mendidik anak. Pada sejumlah kasus, perilaku ini bisa tergolong ciri-ciri toxic parents bila memang dilakukan secara berlebihan. Well, meskipun dapat memotivasi anak menjadi lebih baik, akan tetapi tiger parenting nyatanya juga memiliki sejumlah dampak negatif, lho.
Lantas, sebetulnya apa itu tiger parenting? Lalu, apa saja dampaknya terhadap anak? Jika ingin tahu, yuk simak pembahasan mengenai pengertian tiger parenting hingga ciri-cirinya di bawah ini!
Daftar Isi
Apa itu Tiger Parenting?
Pola asuh tiger parenting pertama kali diperkenalkan dalam buku “Battle Hymn of the Tiger Mom.” karya Amy Chua, yakni seorang penulis sekaligus profesor hukum. Bila didefinisikan secara luas, tiger parenting artinya pola asuh orang tua yang menggunakan metode ketat, menuntut, dan tergolong cukup keras.
Pada pengasuhan ini, orang tua akan cenderung merasa sukses mendidik hanya apabila anak pintar dan berhasil di bidang akademik. Sehingga, jika anak tidak berada dalam posisi terbaik, maka hal tersebut diartikan sebagai kegagalan anak lantaran membangkang atau bahkan dinilai tidak bekerja keras.
Meski demikian, tujuan penggunaan pola asuh tiger parenting adalah untuk mendorong anak-anaknya menjadi sosok tangguh, memiliki kepercayaan diri tinggi, dan siap menghadapi masa depan. Namun, hal ini nyatanya seringkali malah menimbulkan dampak negatif yang tak disadari, seperti rasa tertekan atau depresi berlebihan. Adapun sosok orang tua dengan metode ini disebut sebagai tiger parents atau tiger Mom.
Ciri Pola Asuh Tiger Parenting

Setelah mengetahui pengertian tiger parenting di atas, mungkin Bunda bertanya-tanya bagaimanakah ciri-ciri orang tua dengan metode pengasuhan ini? Secara umum, karakteristik pola asuh tiger parenting adalah sebagai berikut.
1. Perfeksionis
Ciri pertama dari pola asuh tiger parenting yaitu perfeksionis. Yup, Bunda biasanya selalu bersikap maksimal dan berupaya mencapai hal dengan sempurna. Anak cenderung akan diberikan standar tinggi agar menjadi sosok yang diidamkan.
Selain itu, Bunda juga suka menuntut kesempurnaan pada anak, seperti harus pandai dalam segala bidang, baik itu secara akademis maupun tidak. Orang tua dengan pola asuh ini menilai bahwa setiap anak terlahir cerdas, sehingga ketidakmampuannya pada suatu hal hanya diakibatkan oleh faktor lingkungan sekitar yang kurang mendukung.
Maka dari itu, jangan heran bila Bunda akan menyalahkan metode belajar mengajar sekolah apabila anak tidak memperoleh nilai sempurna. Di sisi lain, Bunda juga akan suka mendikte anak-anaknya agar segalanya berjalan sesuai perintah Bunda saja.
2. Membuat Banyak Aturan
Ciri lainnya dari pola asuh tiger parenting ialah banyaknya aturan yang dibuat. Hal ini biasanya ditujukan agar anak menjadi lebih disiplin dan selalu sesuai harapan. Akan tetapi, aturan pada metode pengasuhan tersebut umumnya bersifat sangat ketat, seperti menuntut anak berlatih biola selama berjam-jam setiap harinya tanpa libur.
Bahkan, ada pula yang menerapkan aturan untuk melarang anak bermain video game atau juga menonton televisi. Ini terjadi karena Bunda merasa bahwa hal tersebut sangat tidak bermanfaat bagi perkembangan anak.
3. Mengekang Kebebasan Anak
Banyaknya aturan pada akhirnya akan membatasi kebebasan anak. Dalam hal ini, anak tidak bisa melakukan keinginannya lantaran harus menuruti kemauan dan aturan yang ditetapkan orang tua. Bahkan, untuk sekadar bermain bersama teman pun sulit dilakukan. Contoh lainnya ialah melarang anak memiliki pacar.
4. Terlalu Kompetitif
Ciri berikutnya dari pola asuh ini ialah sangat bersifat kompetitif. Ya, orang tua dengan metode pengasuhan ini tentu menginginkan anaknya menjadi yang terbaik, sehingga siapapun merupakan saingan. Bila berhasil sesuai harapan, maka pujian setinggi langit adalah balasannya. Namun, hal tersebut sayangnya menjadikan Bunda hanya mencintai anak berdasarkan prestasinya semata.
5. Bersikap Keras Terhadap Anak
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pola asuh tiger parenting merupakan metode didikan dengan sikap keras. Bahkan, orang tua dengan pengasuhan ini menilai bahwa ancaman merupakan salah satu cara terbaik mendisiplinkan anak. Sehingga, anak selalu dalam pengawasan, patuh, dan tak akan membangkang.
6. Bersikap Dingin pada Anak
Ciri lainnya pola asuh tiger parenting ialah sikap dingin terhadap anak. Dibandingkan perasaan anak, orang tua dengan metode pengasuhan ini cenderung lebih mengkhawatirkan masa depannya. Sehingga, jangan heran bila sifatnya sangat dingin dan seperti tak berperasaan.
7. Tidak Mendengarkan Kritik dari Siapapun
Karakteristik terakhir pola asuh yang satu ini ialah menutup telinga dari kritik manapun. Mengingat metode keras ini sangat berbeda dengan cara pengasuhan lainnya, tiger mom biasanya memilih tidak mendengarkan pendapat manapun. Sebab, baginya hal tersebut merupakan hal benar dan ia akan menuai hasilnya di kemudian hari.
Dampak Negatif Tiger Parenting

Meskipun tujuan tiger parenting itu baik, namun nyatanya pola asuh ini menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap anak. Berikut beberapa di antaranya:
- Membuat anak menjadi selalu merasa takut membuat kesalahan.
- Membuat anak menjadi sangat tertekan lantaran harapan orang tua yang terlalu tinggi.
- Menimbulkan kecemasan dan depresi.
- Membuat kognitif dan emosional anak buruk.
- Menghambat pertumbuhan anak karena kebebasan dibatasi.
- Menghambat kreativitas karena terlalu banyak aturan ketat.
- Menjadikan keterampilan sosial anak sangat buruk karena selalu dalam arahan orang tua saja.
Dampak Positif Tiger Parenting

Meski terdapat dampak negatif tiger parenting, namun pola asuh ini pada dasarnya juga memiliki sisi baiknya, Bund. Adapun dampak positif dari pola asuh yang satu ini ialah sebagai berikut.
- Membuat anak selalu berorientasi pada tujuan dan fokus.
- Mendorong semangat anak untuk meraih kesuksesan dan melakukan yang terbaik.
- Menumbuhkan perilaku disiplin.
- Menumbuhkan sikap bertanggung jawab.
- Menumbuhkan sikap patuh pada orang tua.
Baca juga: 10 Kesalahan Mendidik Anak di Keluarga yang Harus Dihindari
Bunda, itu dia ulasan mengenai apa itu tiger parenting, ciri, hingga dampak negatif dan positifnya bagi anak. Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa tiger parenting merupakan pola asuh yang sebetulnya bertujuan untuk membangun kedisiplinan dengan menerapkan aturan keras dan ketat. Meski demikian, tetap saja tiger parenting tidak disarankan karena bisa memberikan efek buruk pada anak.
Tidak ada komentar