1. Parenting

4 Macam Pola Asuh Anak, Mana yang Terbaik dan Efektif?

Ada empat pola asuh anak usia dini yang umum diterapkan pada masa kini. Pola asuh tersebut adalah pola asuh otoriter, pola asuh permisif, pola asuh demokratis, dan pola asuh cuek.  Keempatnya didasarkan pada karya psikolog Diana Baumrind, seorang psikolog tumbuh kembang dari University of California di Berkeley, pada 1960-an. 

Sebelum Bunda benar-benar memutuskan untuk menerapkannya, ketahui seluk-beluk dari keempat pola asuh tersebut dalam artikel di bawah ini. 

1.  Pola Asuh Otoriter (Authoritarian Parenting)

Pola asuh otoriter termasuk pola asuh anak yang sangat strict. Pada pola asuh anak jenis ini, orang tua akan menempatkan harapan yang tinggi pada anak-anak tetapi dengan memberikan sedikit apresiasi. Orang tua pada pola asuh ini biasanya cenderung lebih fokus pada bagaimana cara agar anak patuh apapun yang terjadi. Apabila anak membuat kesalahan, orang tua biasanya akan menghukum dengan keras dengan harapan anak akan jera. Nyatanya, yang terjadi justru malah sebaliknya. 

Hukuman fisik seringkali diberikan oleh orang tua kepada anak yang tengah terlibat dalam pola asuh ini. Orang tua akan menghukum anak karena tidak dapat memenuhi ekspektasi. Pola asuh otoriter memang dapat menyebabkan anak menjadi seorang yang amat menjunjung tinggi aturan, tetapi bukan tidak mungkin akan menjadikan anak sebagai seseorang yang gemar membangkang. 

Efek Pola Asuh Otoriter Terhadap Kondisi Psikologis Anak

a. Rasa percaya diri yang rendah

b. Sulit bersosialisasi

c. Berperilaku agresif di luar rumah

d. Sulit menerima kegagalan

Oleh karena banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan, Bunda sebaiknya menghindari pola asuh anak jenis otoriter ini.

2. Pola Asuh Permisif (Indulgent Parenting) 

Pola asuh permisif, juga dikenal sebagai pola pengasuhan yang memanjakan anak. Pola asuh anak ini memiliki karakteristik yaitu responsivitas tinggi tetapi dengan tuntutan rendah. Pola asuh anak permisif memiliki sisi baik dan buruk pada perkembangan kepribadian anak.

Ciri-ciri yang dapat ditemukan pada pola pengasuhan ini meliputi totalitas mencurahkan rasa kasih sayang, menekankan kebebasan daripada tanggung jawab, memiliki sedikit aturan yang inkosisten, enggan memberikan konsekuensi atas perilaku buruk anak, dan banyak lagi.

Efek Pola Asuh Memanjakan Terhadap Kondisi dan Perkembangan Anak

Anak dapat menjadi pribadi yang lebih kreatif karena kebebasan yang diberikan oleh orang tua. Dampak negatifnya adalah anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang permisif cenderung kurang disiplin, memiliki keterampilan sosial yang buruk, suka menuntut, keras kepala, dan mungkin merasa insecure karena kurangnya batasan alias boundaries yang diberikan oleh kedua orang tua.

3. Pola Asuh Demokratis (Authoritative Parenting)

Pola asuh demokratis menekankan pada kehangatan dari orang tua, kepekaan, dan self-boundaries yang jelas. Orang tua dengan pola asuh anak ini secara tak langsung tengah membangun karakter positif dan pola pikir yang baik dalam membimbing anak-anak. Mereka tegas, tetapi sangat menghindari penggunaan ancaman atau hukuman.

Meskipun sama-sama menunjukkan affectionate dan memberikan kebebasan pada anak, seperti orang tua yang permisif, orang tua dengan pola asuh demokratis tidak akan membiarkan anak-anaknya memiliki perilaku buruk.  Orang tua selalu bersikap berwibawa dan tidak segan mengambil sikap tegas dalam konotasi yang baik ketika anak melakukan suatu kesalahan. Hal ini bertujuan supaya anak-anak mereka nantinya dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Pola asuh demokratis termasuk pola asuh yang baik untuk anak karena menimbulkan banyak dampak positif.

Efek Pola Asuh Demokratis Terhadap Kondisi dan Perkembangan Anak

a. Menumbuhkan rasa mandiri dan percaya diri pada anak.

b. Membuat anak menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan mengerti atas konsekuensi dari segala perbuatannya.

c. Membuat anak memiliki kontrol emosi yang baik.

d. Anak menjadi lebih berprestasi di sekolah.

e. Memicu sikap saling menghormati di antara orang tua dan anak.

4. Pola Asuh Cuek (Neglectful Parenting) 

Pola asuh anak yang cuek
(Sumber: Pixabay)

Hubungan sosial yang dialami oleh seorang anak bermula dari lingkungan rumah yang melibatkan kedua orang tua. Apa yang terjadi dalam hubungan anak dan orang tua di masa tumbuh kembang akan mempengaruhi karakter dan perilaku mereka di masa depan. Untuk itu, penting untuk memilih dan mengetahui pola asuh anak yang terbaik dan cocok diterapkan dalam lingkup keluarga.

Jenis pola asuh asuh anak yang terakhir adalah neglectful parenting style alias pola asuh cuek. Orang tua cenderung low demanding dan tidak terlalu memperhatikan anak, baik dalam perkembangannya sampai kebutuhannya. Kelalaian ini sering kali berasal dari keluarga yang disfungsional dan sama-sama pernah menerima pengasuhan cuek ketika dalam masa dunia kanak-kanak. Orang tua yang sibuk juga berisiko secara tidak sadar menerapkan pola asuh ini pada anak-anaknya.

Ciri-ciri yang paling mudah diidentifikasi dari pola asuh anak ini adalah orang tua tidak responsif terhadap kebutuhan emosional anak, misalnya, kebutuhan akan penghargaan atau apresiasi, kebutuhan akan rasa aman, bahkan kebutuhan akan kasih sayang. 

Efek Pola Asuh Cuek Terhadap Kondisi dan Perkembangan Anak

a. Memiliki rasa percaya diri yang rendah.

b. Menyebabkan anak memiliki kontrol emosi yang buruk.

c. Ada resiko anak akan memiliki kemampuan kognitif dan kemampuan sosial yang buruk.

Beberapa pihak berpendapat bahwa pola asuh cuek adalah the worst parenting style karena banyaknya dampak buruk yang dapat terjadi dalam tumbuh kembang anak. 

Itulah deretan informasi seputar pola asuh anak beserta ciri-ciri dan dampaknya dalam pertumbuhan anak. Semoga bermanfaat untuk membantu Bunda dalam mengasuh anak ya!

Tidak ada komentar

Komentar untuk: 4 Macam Pola Asuh Anak, Mana yang Terbaik dan Efektif?

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Anak muntah dan mencret, yang umumnya dikenal sebagai muntah dan diare pada anak, merupakan masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh orangtua dan pengasuh. Meskipun gejala ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, penting untuk segera mengatasinya guna memastikan kesehatan anak. Artikel ini akan memberikan wawasan mengenai penyebab, tindakan pencegahan, dan cara merawat anak yang mengalami anak […]

    Trending

    Ingin mengatur jadwal kegiatan harian anak di rumah tapi bingung bagaimana caranya? Sebetulnya, untuk membuat jadwal kegiatan harian anak di rumah, Bunda perlu menyesuaikan kondisi dan aktivitas si kecil terlebih dahulu. Misalnya, jika si kecil masih belum bersekolah, Bunda bisa membuat jadwal hariannya dengan membagi waktu bermain permainan dan membantu pekerjaan rumah. Yuk, simak contoh […]
    Saat sedang menyusui bayi, Bunda mungkin pernah menemukan ASI berwarna kuning dan berminyak. Sebetulnya, apa penyebab ASI berwarna kuning dan berminyak? Apakah hal tersebut berbahaya? Supaya nggak penasaran, Bunda bisa menyimak penjelasan mengenai penyebab ASI berwarna kuning dan berminyak pada artikel Bunda Times kali ini! Kenapa ASI Berwarna Kuning dan Berminyak? ASI berwarna kuning dan […]
    Saat memasuki masa kehamilan, Bunda tentu akan merasakan berbagai perubahan pada tubuh, baik secara fisik maupun psikis. Salah satu perubahan yang kerap dialami oleh ibu hamil adalah munculnya bintik-bintik di sekitar areola payudara. Sebenarnya, areola ada bintik apakah tanda hamil? Pada kesempatan kali ini, Bunda Times akan mengupas tuntas fakta mengenai kemunculan bintik-bintik pada areola […]
    Daun miana adalah daun yang memiliki kombinasi warna merah dan hijau. Namun, tak hanya terlihat indah tampilannya, ternyata ada berbagai manfaat daun miana bagi kesehatan cukup beragam. Daun miana sebenarnya sudah dikenal sebagai tanaman herbal dengan segudang khasiat sejak zaman dahulu. Namun, beberapa dari Bunda mungkin masih asing dengan nama daun ini. Pasalnya, di Indonesia […]