Saat sedang menyusui bayi, Bunda mungkin pernah menemukan ASI berwarna kuning dan berminyak. Sebetulnya, apa penyebab ASI berwarna kuning dan berminyak? Apakah hal tersebut berbahaya?
Supaya nggak penasaran, Bunda bisa menyimak penjelasan mengenai penyebab ASI berwarna kuning dan berminyak pada artikel Bunda Times kali ini!
Daftar Isi
Kenapa ASI Berwarna Kuning dan Berminyak?
ASI berwarna kuning dan berminyak merupakan hal yang terbilang wajar, terlebih jika Bunda baru melahirkan dan si kecil masih berusia di bawah 1 minggu. Jenis ASI ini lebih dikenal dengan istilah kolostrum.
Kolostrum mengandung sel darah putih, immunoglobulin, serta protein yang tinggi sehingga warnanya cenderung kuning keemasan dan bertekstur kental. ASI ini dibutuhkan untuk membantu menjaga daya tahan tubuh dan melindungi sistem pencernaan bayi baru lahir.
Lalu, pada saat 2–4 hari pasca melahirkan, kolostrum tersebut akan berubah menjadi ASI transisi yang berwarna keputihan dan bertekstur lebih encer.
Di sisi lain, tesktur ASI juga bisa dipengaruhi oleh kandungannya yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk merupakan ASI yang keluar pada awal proses menyusui dan mengandung banyak cairan, laktosa, serta rendah lemak.
Sementara itu, hindmilk biasanya diproduksi oleh kelenjar susu saat sesi pertengahan hingga akhir menyusui. Umumnya, hindmilk mengandung energi dan lemak yang tinggi sehingga memiliki tekstur lebih pekat dan cenderung berminyak.
Bunda mungkin juga pernah menemukan ASI perah yang memiliki tekstur berminyak setelah disimpan dalam jangka waktu tertentu. Ini merupakan hal wajar karena kandungan lemak di dalam ASI akan naik ke permukaan jika sudah disimpan selama beberapa waktu.
Selain itu, warna ASI normal juga bisa dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Adapun perubahan warna ASI yang dapat terjadi akibat makanan yang dikonsumsi oleh ibu adalah sebagai berikut:
- ASI berwarna merah muda karena konsumsi buah bit
- ASI berwarna jingga kekuningan akibat konsumsi makanan yang mengandung beta karoten, seperti labu, ubi jalar, dan wortel.
- ASI berwarna kehijauan karena konsumsi minuman herbal, rumput laut, atau sayuran berwarna hijau.
Warna ASI yang Perlu Bunda Waspadai
Seperti yang telah dijelaskan, ASI berwarna kuning dan berminyak merupakan hal normal dan tidak perlu Bunda khawatirkan.
Namun, Bunda perlu waspada apabila ASI memiliki warna yang tidak biasa, seperti kecokelatan atau hitam, karena hal tersebut bisa menjadi tanda dari kondisi tertentu. Berikut penjelasannya.
1. Kecokelatan
ASI yang terlihat berwarna kecokelatan bisa menjadi tanda bahwa ASI telah bercampur dengan darah.
Umumnya, kondisi ini dapat dipicu oleh beberapa hal, seperti luka/lecet pada puting atau pembengkakan pembuluh darah di sekitar payudara akibat perubahan hormon.
Bila mengalami hal tersebut, Bunda tidak perlu panik dan berhenti menyusui si kecil. Sebab, warna ASI ini biasanya tidak berbahaya dan dapat menghilang dengan sendirinya selama beberapa hari.
Namun, jika ASI telah berwarna kecokelatan selama lebih dari satu minggu, sebaiknya segera konsultasikan hal tersebut dengan dokter.
2. Hitam
ASI berwarna kehitaman merupakan kondisi yang bisa disebabkan oleh konsumsi obat antibiotik dalam jangka waktu panjang.
Padahal, ibu menyusui biasanya tidak dianjurkan mengonsumsi obat antibiotik dan dokter akan mengganti jenis obatnya dengan yang lebih aman.
Perlu diketahui bahwa ASI yang berwarna kehitaman tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh bayi. Pasalnya, hal tersebut bisa meningkatkan risiko terbentuknya noda atau staining pada enamel gigi bayi.
Tips Meningkatkan Kualitas ASI
Agar dapat memberikan asupan nutrisi yang cukup bagi si kecil, penting bagi setiap ibu menyusui untuk menjaga kualitas ASInya dengan menerapkan pola hidup sehat sebaik mungkin.
Adapun sejumlah pola hidup sehat yang bisa dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas ASI adalah sebagai berikut:
1. Mengonsumsi Makanan Sehat dengan Gizi Seimbang
Ibu menyusui dianjurkan untuk selalu menyajikan makanan sehat dan bergizi pada menu hariannya. Sebab, makanan yang dikonsumsi oleh ibu dapat berpengaruh terhadap kandungan nutrisi pada ASI yang diproduksi oleh kelenjar susu.
Misalnya, untuk meningkatkan kualitas dan kandungan nutrisi pada ASI, Bunda dapat mengonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, daging ikan, dan buah alpukat.
Selain itu, Bunda juga perlu memastikan bahwa makanan yang akan dikonsumsi sudah dibersihkan dan dimasak dengan higienis, ya.
Baca juga: 10 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu Serta Cara Mengatasinya
2. Perbanyak Minum Air Putih
Pada dasarnya, dehidrasi merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan cairan sehingga dapat memengaruhi produksi ASI pada ibu menyusui.
Oleh karena itu, ibu menyusui dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih kurang lebih sebanyak 2,5 liter atau setara dengan 10 gelas air setiap harinya.
3. Istirahat yang Cukup
Untuk menjaga kualitas ASI, Bunda juga perlu mencukupi waktu tidur dan istirahat. Sebab, kurang tidur dapat memicu stres berlebih yang bisa menurunkan produksi ASI secara keseluruhan.
Selain itu, pastikan juga untuk berolahraga secara rutin untuk membantu meningkatkan produksi ASI saat sedang menyusui.
Itu dia ulasan lengkap mengenai penyebab ASI berwarna kuning dan berminyak serta warna-warna yang perlu diwaspadai. Setelah menyimak penjelasan di atas, Bunda jadi tahu, ‘kan, bahwa ASI berwarna kuning dan berminyak merupakan hal yang normal?
Namun, jika Bunda menemukan perubahan warna ASI yang tidak biasa, ada baiknya untuk konsultasikan hal tersebut dengan dokter agar Bunda bisa mengetahui penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Tidak ada komentar